Wali Band ,
Wali Songo Dan Fabrizio Fanielfo
Wali Band
adalah satu grup musik yang memiliki kelebihan yang tak dipunyai oleh grup musik
lainnya di Indonesia. Setidaknya dilihat dari kata “Wali”, ini mengingatkan
kita (terutama kalangan pesantren dan pengamal tarekat) pada “Wali
Songo” yang berarti “Sembilan Orang Wali”, yakni Maulana Malik Ibrahim, Sunan
Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kali Jaga, Sunan Kudus,
Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati.
Mereka
adalah penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke 14, yang tinggal di tiga
wilayah penting pantai Utara Pulau Jawa, yaitu Surabaya, Gresik, Lamongan di
Jawa Timur, Demak, Kudus, Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat.
Meski Wali
Band belum melegenda seperti halnya Wali Songo, grup
musik bergenre Pop Kreatif ini telah banyak mencatat prestasi diluar kebiasaan
sebuah grup band. Sebut saja misalnya album pertama Wali bertajuk Orang
Bilang yang dirilis pada 26 Maret 2008 hingga medio Mei 2008 lebih
dari Satu Juta pengguna handphone telah menjadikan lagu Dik (yang
menjadi unggulan Orang Bilang) sebagai ringbacktone
(RBT).
Hebatnya
lagi, pada album kedua, Cari Jodoh, meledak di pasar industri
musik Indonesia dan diminati oleh penikmat musik dari berbagai
kalangan. Tak berhenti sampai disini, dalam tempo dua bulan, dua
buah lagu Wali Band, Cari Jodoh dan Baik-baik Sayang diunduh
8 juta pengguna ponsel sebagai ringbacktone (RBT).
Yang lebih
mengagumkan, lagu Cari Jodoh dan Baik-baik Sayang, rupanya
diminati masyarakat Eropa hingga pada akhirnya dibuat dalam versi bahasa
Inggris dan dibawakan oleh penyanyi asal Malta, Fabrizio Fanielfo. Lagu I No
Can Do yang merupakan recycle dari Cari Jodoh dapat
mengantarkan Fabrizio Fanielfo menjadi seorang penyanyi pop yang fenomenal. Wajar jika
pada akhirnya grup band yang personil-personil nya adalah para alumnus pondok
pesantren ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Rahasia Sang
Vokalis
Kisah sukses
Wali Band memang tak lepas dari personil-personil yang ada di
dalamnya; Faank (vokal), Apoy (gitar), Tomi (drum) dan Ovie (keyboard).
Sedikit membuka rahasia bagaimana Faank merawat suaranya, diantaranya adalah
dengan mengkonsumsi Rokok Sin Nogososro.
“Saya tak
dapat banyak memberi komentar. Jujur, Sin Nogososro bukan sembarang rokok. Pita
suara saya terawat baik, tubuh segar, dan pernafasan saya lebih lancar,” ujar Faank, yang bernama lengkap
Farhan Zainal Muttaqin, dalam satu kesempatan di kediamannya, dibilangan Pondok
Gede, Jakarta Timur.
Rokok Sin
Nogososro, sama dengan variant Rokok Sin lainnya, bekerja dengan prinsip
melancarkan peredaran darah yang banyak memberi efek positif pada tubuh. Bagi
Perokok Sin pemula akan dapat langsung merasakan kenikmatan rokok yang berbahan
jamu ini, tubuh menjadi segar baik saat beraktifitas maupun setelah bangun
tidur.
Dengan Rokok
Sin Nogososro anda dapat merokok tanpa mengganggu orang-orang disekitar anda. Peredaran
darah dan nafas anda menjadi lancar. Paru-paru anda pun menjadi sehat. Kenapa hal
ini dapat terjadi ? Karena memang bahan ramuan Rokok Sin Nogososro berfungsi
untuk menetralisir zat-zat berbahaya. Rokok Sin Nogososro juga berfungsi
sebagai gurah yang dapat mengeluarkan cairan racun yang terdapat pada paru-paru
dan darah.
Hubungi Kami
Peminat
dapat menghubungi Qoriyati di Jalan Jati Bunder VII No: 26 B, RT : 02, RW : 14,
Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat. HP: 0882-1418-4951,
0813-1431-0907, atau (whatsaap and sms only) 0818-1689-71.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar