Rabu, 31 Agustus 2016

KAMI HADIR DI PANGKALAN JATI, CINERE, DEPOK

Kenaikan Harga Rokok Hingga Rp 50.000 Per Bungkus
Geger isu kenaikan harga rokok hingga Rp 50.000 per bungkus berawal dari penelitian Studi Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Dalam tempo dua hari, terhitung sejak tanggal 20 Agustus 2016 hingga 22 Agustus 2016 isu kenaikan harga rokok sudah 81 ribu kali dicuitkan melalui media sosial twitter. Pro dan kontra atas kenaikan harga rokok pun memenuhi berita baik di media sosial, media layar kaca mapun media cetak.

Tak pelak dari gedung DPR, Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf menyetujui kenaikan cukai rokok, dengan syarat dananya dikembalikan ke sektor kesehatan, seperti hasil kajian Studi Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, dukungan publik terhadap kenaikan harga rokok dan cukai untuk mendanai Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang populer dikenal sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Di lain pihak, Panitia Kerja RUU Pertembakauan menilai adanya kepentingan asing dibalik isu kenaikan harga rokok, yakni masuknya rokok elektrik yang sudah dikonsumsi berbagai kalangan.


Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dakhiri berpandangan, industri rokok berkontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan negara. Jumlah tenaga kerja di sektor tersebut mencapai enam juta lebih pekerja, terdiri atas petani tembakau, karyawan dan distribusi. Hanif meyakini jika wacana kenaikan harga rokok hingga Rp 50.000 per bungkus terealisir sejumlah industri rokok (sebelum gulung tikar) akan mengurangi produksi dan banyak tenaga kerja yang akan “di rumahkan”.

Selasa, 30 Agustus 2016

FAANG, WALI BAND DAN ROKOK SIN NOGOSORO

Wali Band , Wali Songo Dan Fabrizio Fanielfo
Wali Band adalah satu grup musik yang memiliki kelebihan yang tak dipunyai oleh grup musik lainnya di Indonesia. Setidaknya dilihat dari kata “Wali”, ini mengingatkan kita (terutama kalangan pesantren dan pengamal tarekat)  pada “Wali Songo” yang berarti “Sembilan Orang Wali”, yakni Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kali Jaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati.

Mereka adalah penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke 14, yang tinggal di tiga wilayah penting pantai Utara Pulau Jawa, yaitu Surabaya, Gresik, Lamongan di Jawa Timur, Demak, Kudus, Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat.

Meski Wali Band belum melegenda seperti halnya Wali Songo,   grup musik bergenre Pop Kreatif ini telah banyak mencatat prestasi diluar kebiasaan sebuah grup band. Sebut saja misalnya album pertama Wali bertajuk Orang Bilang yang dirilis pada 26 Maret 2008 hingga medio Mei 2008 lebih dari Satu Juta pengguna handphone telah menjadikan lagu Dik (yang menjadi unggulan Orang Bilang)  sebagai ringbacktone (RBT).

Hebatnya lagi, pada album kedua, Cari Jodoh, meledak di pasar industri musik Indonesia dan diminati oleh penikmat musik dari berbagai kalangan.  Tak berhenti sampai disini, dalam tempo dua bulan, dua buah lagu Wali Band, Cari Jodoh dan Baik-baik Sayang diunduh 8 juta pengguna ponsel sebagai ringbacktone (RBT).

Yang lebih mengagumkan, lagu Cari Jodoh dan Baik-baik Sayang, rupanya diminati masyarakat Eropa hingga pada akhirnya dibuat dalam versi bahasa Inggris dan dibawakan oleh penyanyi asal Malta, Fabrizio Fanielfo. Lagu I No Can Do yang merupakan recycle dari Cari Jodoh dapat mengantarkan Fabrizio Fanielfo menjadi seorang penyanyi pop yang fenomenal. Wajar jika pada akhirnya grup band yang personil-personil nya adalah para alumnus pondok pesantren ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Rahasia Sang Vokalis

Kisah sukses Wali Band memang tak lepas dari personil-personil yang ada di dalamnya; Faank (vokal), Apoy (gitar), Tomi (drum) dan Ovie (keyboard). Sedikit membuka rahasia bagaimana Faank merawat suaranya, diantaranya adalah dengan mengkonsumsi Rokok Sin Nogososro.

“Saya tak dapat banyak memberi komentar. Jujur, Sin Nogososro bukan sembarang rokok. Pita suara saya terawat baik, tubuh segar, dan pernafasan saya lebih lancar,” ujar Faank, yang bernama lengkap Farhan Zainal Muttaqin, dalam satu kesempatan di kediamannya, dibilangan Pondok Gede, Jakarta Timur.

Rokok Sin Nogososro, sama dengan variant Rokok Sin lainnya, bekerja dengan prinsip melancarkan peredaran darah yang banyak memberi efek positif pada tubuh. Bagi Perokok Sin pemula akan dapat langsung merasakan kenikmatan rokok yang berbahan jamu ini, tubuh menjadi segar baik saat beraktifitas maupun setelah bangun tidur.

Minggu, 28 Agustus 2016

ROKOK SIN NOGOSOSRO MELANCARKAN PEREDARAN DARAH, MENORMALKAN PERNAFASAN DAN MEMBERSIHKAN PARU-PARU

Kretek Premium Cita Rasa Nusantara

Rokok Sin Nogososro merupakan rokok kretek premium yang di produksi oleh KH. Abdul Malik berdasarkan pengalaman selama membantu orang sakit dengan keahlian pengobatan alternatif  yang dimilikinya.

Cita rasa Rokok Sin Nogososro secara umum adalah khas rasa rokok yang pernah dibuat dan dinikmati oleh Raja-Raja Kerajaan Majapahit dan tersebar di seluruh dunia pada masanya, namun tetap pada cita rasa Rokok Nusantara.

Ramuan yang ada didalamnya berfungsi sebagai jamu  tanpa bahan kimia maupun candu. Hampir serupa dengan kelebihan Rokok Sin variant lainnya yang dapat menyembuhkan luka ringan, sariawan atau panas dalam, gatal-gatal atau eksim kulit, membantu  proses penyembuhan luka akibat penyakit diabetes dengan cara menaburkan abu Rokok Sin pada bagian yang sakit.

Sabtu, 27 Agustus 2016

KOQ TAR ROKOK SIN SANGAT TINGGI YA ?

Ribuan Zat Kimia Pada Rokok

Asap rokok mengandung ribuan zat kimia, atau 'komponen asap', juga disebut sebagai 'emisi asap'. Yang paling luas dikenal adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida (CO). Selain zat-zat tersebut, hingga saat ini lebih dari 7.000 zat kimia telah diketahui terkandung dalam asap rokok.

Dinas kesehatan masyarakat telah menggolongkan sekitar 70 komponen asap sebagai kemungkinan penyebab penyakit yang terkait dengan merokok, seperti kanker paru, penyakit jantung, danemfisema

Pada saat ini metode pengujian yang berstandar dan tervalidasi secara internasional hanya tersedia untuk beberapa komponen asap saja, yaitu tar, nikotin, dan karbon monoksida

Tar, Nikotin, dan Karbon Monoksida

Kebanyakan perokok sudah mengenal tar, nikotin, dan karbon monoksida karena banyak pemerintah diberbagai belahan negara mengharuskan produsen untuk mengukur komponen-komponen ini pada setiap merek rokok dan mencantumkan hasilnya pada kemasan rokok.

Tar bukanlah komponen asap yang spesifik, melainkan mengacu kepada partikel-partikel asap yang terukur dalam metode pengujian mesin. Partikel-partikel ini terbuat dari banyak komponen asap, termasuk beberapa komponen yang diyakini oleh otoritas kesehatan masyarakat sebagai kemungkinan penyebab penyakit terkait-merokok seperti kanker paru.

Nikotin adalah zat kimia yang terkandung secara alami dalam tanaman tembakau. Apabila tembakau dibakar, nikotin berpindah ke dalam asap. Nikotin dikenal oleh otoritas kesehatan masyarakat sebagai zat yang menimbulkan kecanduan dalam asap tembakau.

Karbon Monoksida adalah gas yang terbentuk dalam asap rokok. Karbon monoksida di kenal sebagai penyebab utama penyakit kardiovaskuler (penyakit jantung) pada perokok. Komponen asap lainnya selain nikotin dan monoksida, ribuan komponen asap lainnya juga telah diketahui terkandung dalam asap rokok.

Rabu, 24 Agustus 2016

MENGENAL APA ITU ROKOK SIN

Rokok Sin Dan Gunung Thursina

Rokok Sin diproduksi oleh K.H. Abdul Malik yang berdomisili di Malang, Jawa Timur. Hal ini beliau lakukan berdasarkan pengalaman beliau dalam melayani dan membantu masyarakat melalui pengobatan alternatif selama puluhan tahun.

Nama Sin sendiri diambil dari nama Gunung Thursina di Timur Tengah, persisnya di Semenanjung Sinai, Mesir.  Dalam ajaran Islam, diyakini bahwa Nabi Musa pernah menyaksikan “penampakan” Allah di gunung kecil yang katanya tidak mendapat sinar matahari secara sempurna ini. 

Meski hancur, namun Gunung Sin (Thursina) yang juga dikenal dengan nama Jabal Musa, telah “merasakan” puncak kenikmatan tertinggi berkat perjalanan cahaya penampakan Tuhan. Demikian juga, pemberian nama “Sin” pada rokok ini juga dimaksudkan sebagai  tafa‘ulan,  agar setiap penikmat Rokok Sin dapat merasakan kenikmatan seperti yang dirasakan oleh Gunung Sin.

Pada awalnya Rokok Sin digunakan hanya sebagai sarana terapi pengobatan berbagai jenis penyakit. Karena banyaknya permintaan dari para pengguna yang merasakan efek positif dari rokok berbahan baku herbal ini maka diputuskan untuk diproduksi secara massal.

Bahan Ramuan Rokok Sin

Rokok Sin berbahan baku rempah-rampah tradisional diantaranya: daun sirih, kayu siwak, dan madu.

·     Daun Sirih
Daun Sirih yang dalam bahasa Latin disebut dengan Piper Betler (Charica Betler) mengandung ragam senyawa kimia seperti minyak atsiri, cineole, serta zat penyamak anti bioktika yang di perlukan untuk membuat ramuan tradisional. Daun Sirih bermanfaat untuk mengobati dan menyebuhkan sakit mata, eksim, bau mulut, kulit gatal, menghilangkan jerawat, pendarahan hidung atau mimisan, bronchitis, batuk, sariawan. Luka, keputihan, sakit jantung, sifilis, alergi, sakit gigi, dan mengurangi Air Susu Ibu (ASI) yang berlebihan. Kandungan sirih dalam ramuan akan terasa segar sebagai pengganti menthol.

·     Kayu Siwak
Kayu Siwak atau Miswak berasal dari pohon salvadore persica yang tumbuh disekitar Kota Makkah dan Timur Tengah. Kayu Siwak mempunyai zat anti bakteri di dalam mulut sehingga gigi menjadi sehat dan mencegah timbulnya gigi berlubang, serta dapat digunakan untuk menghentikan pendarahan pada gusi.

·     Madu
Madu sudah dikenal baik sebagai “makanan istimewa” untuk kesegaran tubuh maupun pengobatan berbagai penyakit. Khasiat madu terkait erar dengan kandungan gulanya yang tinggi, yakni fruktosa  41%, glukosa 35 %, dan sukrosa  1,9 %. Unsur kandungan madu seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, atibioktika dan lainnya, mampu menggantikan sel-sel tubuh yang mati, memelihara kebugaran tubuh, mempertahankan keperkasaan laki-laki, mengobati leukemia, menyembuhkan rematik, wasir, prostate, tukak lambung, penyakit kulit, dan masih banyak manfaat lainnya.