By : Rokok Sin Tanah Abang
Angin Menderu menggiring hujan di awal tahun. Udara dingin mengalir melalui celah-celah ventilasi. Kaca jendela memburang. Di luarnya tampak ada tetesan air mengalir seperti jejak cacing tanah yang becek. Tembok-tembok terasa anyep. Ada kejemuhan melindap. Pasien rawat inap sudah datang silih berganti. Jumlah mereka sudah tak terhitung lagi. Dan tahun sudah berganti. Tapi Santi masih tetap di sini. masih tetap terbujur lunglai di dipan warna putih. Sendiri.
Angin Menderu menggiring hujan di awal tahun. Udara dingin mengalir melalui celah-celah ventilasi. Kaca jendela memburang. Di luarnya tampak ada tetesan air mengalir seperti jejak cacing tanah yang becek. Tembok-tembok terasa anyep. Ada kejemuhan melindap. Pasien rawat inap sudah datang silih berganti. Jumlah mereka sudah tak terhitung lagi. Dan tahun sudah berganti. Tapi Santi masih tetap di sini. masih tetap terbujur lunglai di dipan warna putih. Sendiri.
Hampir
semua orang, mulai dari anak hingga orang dewasa, pria dan wanita tahu apa itu
rokok. Namun hanya sedikit orang yang tahu bagaimana merokok yang baik dan
benar, rokok mana saja yang membahayakan dan menyehatkan. Perokok yang cerdas
akan dengan sangat mudah membedakan rokok yang dapat membunuh dan rokok yang
membuat nya semakin sehat dan produktif.
Santi,
tokoh utama dalam novel ini, merupakan salah seorang contoh (wanita) perokok
yang tidak cerdas, sehingga wajar jika kemudian Santi mengalami infeksi pada
batok kepalanya dan pihak rumah sakit mengharuskannya agar Santi menjalani
operasi. Ini terjadi karena memang Santi minim pengetahuan tentang pilihan
rokok yang ada ditengah kehidupan masyarakat. Tidak semua rokok dapat mengganggu
kesehatan seseorang dan tidak semua yang mengganggu kesehatan seseorang harus
bernama rokok.
“Tuan dan Nyonya Dahuri tengah menunggui anak perempuannya yang sedang
dioperasi. Ada infeksi dalam batok kepala si Santi. Keduamya telah menggoreskan
tanda tangan sebagai kontrak operasi”. (Halaman 67).
Novel yang ditulis M. Shoim Anwar juga mengandung pesan ingin meruntuhkan image
sebagian besar masyarakat yang menganggap rokok identik dengan laki-laki. Cerpen
ini mengangkat realitas bahwa rokok bukan lagi dominasi kaum pria. Di zaman
yang semakin moderen, terutama dikalangan sosialita, perempuan perokok
kini mudah ditemukan, tidak cuma di film atau sinetron saja. Mencari wanita-wanita
perokok di smoking area perkantoran Jakarta atau mal di kota-kota
besar di Indonesia sungguh bukan perkara yang susah.
“Rokok enggak ada hubungannya dengan jenis kelamin !,” sergah Santi seperti yang tertulis pada novel yang tebalnya mencapai 220 halaman itu.
Yang pembaca temukan dalam novel ini bukan hanya gambar sosok seorang perokok awam. Pembaca juga akan dikenalkan bagaimana perilaku etnis Jawa, Cina dan Madura dalam mencapai "rasa"
“Rokok enggak ada hubungannya dengan jenis kelamin !,” sergah Santi seperti yang tertulis pada novel yang tebalnya mencapai 220 halaman itu.
Yang pembaca temukan dalam novel ini bukan hanya gambar sosok seorang perokok awam. Pembaca juga akan dikenalkan bagaimana perilaku etnis Jawa, Cina dan Madura dalam mencapai "rasa"
“Laki-laki Cina itu suka memulai hasratnya
dari bawah,” kata Santi. “Kalau laki-laki Madura?” Beni memancing. “Suka dengan
yang sudah terpakai.” “Laki-laki Arab?” giliran Wawan. “Kalau itu aku tak
sanggup,” Santi menggeleng-geleng.” (Halaman: 59).
Untuk mengetahui
bagaimana kisah Santi selanjutnya, kami sarankan agar Anda dapat memiliki novel
tersebut dengan meng klik ! sampul novel yang ada disisi kanan bagian
atas blog ini. Dan untuk menjadi perokok yang cerdas, beralihlah pada ROKOK SIN,
karena rokok ini mengubah PENYAKIT menjadi SEHAT, menjadikan POLUSI sebagai
SOLUSI. Untuk mendapatkan ROKOK SIN hubungi
alamat dan nomor kontak JLN Jati Bunder VII
No:25 RT 17 RW 09 TANAH ABANG JAKARTA PUSAT HP CDMA: 088809942393 atau GSM :
085811677492. PIN BB: 7D1C6674.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar