By : Rokok Sin Tanah Abang
Angin Menderu menggiring hujan di awal tahun. Udara dingin mengalir melalui celah-celah ventilasi. Kaca jendela memburang. Di luarnya tampak ada tetesan air mengalir seperti jejak cacing tanah yang becek. Tembok-tembok terasa anyep. Ada kejemuhan melindap. Pasien rawat inap sudah datang silih berganti. Jumlah mereka sudah tak terhitung lagi. Dan tahun sudah berganti. Tapi Santi masih tetap di sini. masih tetap terbujur lunglai di dipan warna putih. Sendiri.
Angin Menderu menggiring hujan di awal tahun. Udara dingin mengalir melalui celah-celah ventilasi. Kaca jendela memburang. Di luarnya tampak ada tetesan air mengalir seperti jejak cacing tanah yang becek. Tembok-tembok terasa anyep. Ada kejemuhan melindap. Pasien rawat inap sudah datang silih berganti. Jumlah mereka sudah tak terhitung lagi. Dan tahun sudah berganti. Tapi Santi masih tetap di sini. masih tetap terbujur lunglai di dipan warna putih. Sendiri.
Hampir
semua orang, mulai dari anak hingga orang dewasa, pria dan wanita tahu apa itu
rokok. Namun hanya sedikit orang yang tahu bagaimana merokok yang baik dan
benar, rokok mana saja yang membahayakan dan menyehatkan. Perokok yang cerdas
akan dengan sangat mudah membedakan rokok yang dapat membunuh dan rokok yang
membuat nya semakin sehat dan produktif.
Santi,
tokoh utama dalam novel ini, merupakan salah seorang contoh (wanita) perokok
yang tidak cerdas, sehingga wajar jika kemudian Santi mengalami infeksi pada
batok kepalanya dan pihak rumah sakit mengharuskannya agar Santi menjalani
operasi. Ini terjadi karena memang Santi minim pengetahuan tentang pilihan
rokok yang ada ditengah kehidupan masyarakat. Tidak semua rokok dapat mengganggu
kesehatan seseorang dan tidak semua yang mengganggu kesehatan seseorang harus
bernama rokok.